Wawancara terstruktur adalah salah satu metode wawancara yang terdiri dari rangkaian pertanyaan yang telah disusun untuk mengumpulkan data yang konsisten pada topik tertentu.
Wawancara Terstruktur sifatnya data driven dan umumnya menggunakan pendekatan kuantitatif. Tidak hanya digunakan dalam wawancara kerja, Wawancara Terstruktur juga digunakan dalam bidang lain untuk mengumpulkan data dalam survei, misalnya di bidang marketing, ilmu sosial, atau bidang ilmu lainnya.
Ada 3 jenis wawancara yang umumnya digunakan:
- Wawancara terstruktur: Daftar pertanyaan disiapkan sebelumnya secara sistematis dengan menggunakan pendekatan yang data driven
- Wawancara semi-terstruktur: Hanya beberapa pertanyaan yang disiapkan sebelumnya, lebih banyak kebebasan untuk improvisasi
- Wawancara tidak terstruktur: Pertanyaan tidak disiapkan sebelumnya.
Apa itu wawancara terstruktur?
Wawancara terstruktur adalah salah satu metode wawancara yang terdiri dari rangkaian pertanyaan yang telah disusun untuk mengumpulkan data yang konsisten pada topik tertentu.
Wawancara terstruktur terdiri dari pertanyaan yang dirangkai sesuai urutan tertentu. Tujuannya untuk membandingkan jawaban kandidat dengan kandidat lain dalam cara yang seragam. Menanyakan rangkaian pertanyaan yang sama akan membantu dalam mendeteksi pola dan menunjukkan titik buta yang mungkin ada di tengah-tengah partisipan.
Wawancara terstruktur menentukan kerangka kerja yang distandarisasi untuk rekruter dan manajer lini dengan tujuan untuk mengurangi bias dan penggunaan firasat. Berbanding terbalik dengan wawancara semi-terstruktur dan wawancara tidak terstruktur, pertanyaan yang digunakan disusun sedemikian rupa untuk membantu seleksi kandidat yang lebih baik.
Kemudian, wawancara terstruktur juga digunakan untuk mengumpulkan data yang seragam dari para kandidat, yang nantinya akan mempermudah proses komparasi dan seleksi.
Kapan perlu menggunakan wawancara yang terstruktur saat hiring
Wawancara terstruktur dapat digunakan ketika:
- Anda sudah paham dengan penuh job requirement yang dibutuhkan, yaitu soft skill dan techinical skill yang dibutuhkan.
- Anda berniat untuk membandingkan kandidat dengan satu sama lain berdasarkan persyaratan objektif lalu mengumpulkan datanya untuk memutuskan kandidat mana yang paling tepat.
- Anda memiliki waktu dan sumber daya yang minim untuk membandingkan kandidat: Anda hanya bisa berharap pada output dari wawancara tanpa bantuan lebih.
Wawancara terstruktur sangat mudah untuk dilakukan dan dianalisis. Menanyakan pertanyaan yang sama dengan urutan yang sama dalam wawancara akan membuat kebiasaan dalam alam bawah sadar untuk bertujuan untuk mengurangi kesalahan yang disebabkan oleh opini dalam proses seleksi kandidat.
Memberikan pertanyaan wawancara bukanlah hal yang mudah. Sangat disarankan untuk memvalidasi pertanyaan sample lewat uji coba sebelum membuat sistematis wawancara kepada kandidat yang banyak.
Perbedaan antara jenis-jenis wawancara
Tabel di bawah berisi karakteristik utama dari 3 jenis wawancara:
Apa itu wawancara kompetensi?
Wawancara kompetensi (competency-based interview) adalah salah satu jenis wawancara terstruktur. Wawancara kompetensi juga biasa disebut wawancara perilaku (behavioral interview) atau criterion-based interview.
Layaknya wawancara terstruktur, wawancara kompetensi berfokus pada pertanyaan mengenai pengetahuan, keterampilan, sikap, perilaku, dan kemampuan.
Berikut adalah contoh kompetensi yang sering digunakan untuk menilai kandidat:
Keuntungan menggunakan wawancara terstruktur
Mengurangi bias
Memberikan pertanyaan yang sama dengan urutan sistematis yang sama membantu dalam mengurangi risiko pengaruh opini pribadi dan mengurangi bias implisit. Bias implisit adalah sikap bawaan yang menciptakan keberpihakan atau ketidaksukaan terhadap seseorang atau kelompok orang berdasarkan, misalnya, gender, orientasi seksual, penampilan, latar belakang pendidikan, umur, kecantikan, dan lain-lain.
Menggunakan wawancara terstruktur dalam rekrutmen akan membantu rekruter dan manajer lini untuk memiliki pandangan yang adil terhadap perilaku kandidat selama proses wawancara.
Kredibilitas dan reliabilitas yang lebih baik
Akibat sifatnya yang terstruktur dengan baik, wawancara terstruktur bersifat lebih kredibel dan reliabel dari pada jenis wawancara yang lain. Karena semua kandidat diberikan pertanyaan yang sama, hal ini mempermudah proses komparasi dan membuat pengambilan keputusan hiring yang lebih baik.
Membuat keputusan yang data driven untuk mendukung proses hiring
Penggunaan data membantu Anda menemukan pertanyaan mana yang mengeluarkan hasil terbaik. Dampaknya, para rekruter dan mengumpulkan data point yang paling relevan dengan menganalisis jawaban kandidat
Data yang sudah dikumpulkan membantu dalam komparasi kandidat dengan sesamanya dan menentukan pertanyaan mana yang memiliki dampak terbesar. Data yang sama juga dapat digunakan untuk mengulang proses wawancara terstruktur untuk membuatnya yang paling efisien terhadap kebutuhan perusahaan.
Efisien biaya dan mudah digunakan
Implementasi wawancara terstruktur tidak akan memakan biaya. Sangat mudah juga untuk mulai menggunakan pendekatan ini dalam tahap-tahap yang berbeda di proses seleksi. Kemudian, wawancara terstruktur juga bisa menciptakan standar emas untuk keseluruhan proses seleksi. Perusahaan dapat menggunakan pertanyaan wawancara terstruktur sebagai proses pra seleksi untuk pre-screening kandidat sebelum pertemuan dengan tim hiring; atau selama berlangsungnya wawancara.
Contoh pertanyaan untuk wawancara terstruktur
Huneety menyediakan asesmen perilaku untuk membantu perusahaan dalam merekrut soft skill yang dibutuhkan dan untuk mendapatkan wawasan mengenai perilaku kandidatnya. Huneety menyarankan untuk menggunakan wawancara terstruktur dalam setiap perilaku yang dinilai.
Berikut adalah contoh pertanyaan-pertanyaan dalam wawancara terstruktur untuk kompetensi: orientasi pelanggan
Pertanyaan untuk perilaku
Menunjukkan sikap positif terhadap resolusi
- Ceritakan tentang kejadian di mana pelanggan menanyakan masalah teknis yang tidak Anda mengerti. Pendekatan apa yang Anda gunakan, dan bagaimana akhirnya?
- Di pekerjaan Anda dulu, pernakah Anda menerima umpan balik negatif dari pelanggan? Apa yang Anda lakukan dengan hal tersebut?
- Ceritakan tentang pengalaman Anda dengan pelanggan yang menjengkelkan. Bagaimana Anda menanganinya? Bagaimana cara Anda tetap tenang dalam situasi tertekan?
Pertanyaan untuk perilaku
Memecahkan masalah pelanggan sesuai jadwal
- Ceritakan kejadian saat Anda harus menyelesaiakan permintaan pelanggan dengan batas waktu yang singkat? Bagaimana Anda melakukannya? Apa yang membuat Anda dapat menyelesaikannya?
- Bagaimana Anda menyesuaikan timeline yang tidak realistis yang diberikan pelanggan?
- Bagaimana cara Anda mengatur diri Anda sendiri untuk menyelesaikan kerja dengan tepat waktu?
Pertanyaan untuk perilaku
Memahami kebutuhan pelanggan
- Ceritakan tentang pelanggan yang sulit dimengerti dan bagaimana Anda berinteraksi dengannya?
- Apa yang Anda lakukan ketika Anda tidak bisa menjawab suatu pertanyaan?
- Bagaimana Anda menggunakan umpan balik dari pelanggan untuk mempertahankan kualitas perusahaan?
- Bagaimana Anda memastikan bahwa Anda sudah paham dengan apa yang dibutuhkan pelanggan?